BIDADARI ke-ASINAN
Menghadapi hidup yang sudah sulit
jangan dipersulit lagi dengan hal hal yang tidak penting, buatlah prioritas-
prioritas dalam keseharian kita, kirim sinyal ke otak agar memikirkan yang
penting saja, yang ga penting dipinggirin dulu. Berkumpul dengan orang – orang yang
berpikiran positif dengan kegiatan positif yang dapat menularkan semangat
positif pada diri kita. Ini penting !
Hari
ini agak baper, sarapan kesiangan ditambah lagi sinyal internet yang mati padam
mati padam (baca kuota habis). Jadi artikel hari ini agak serius dikit yah.
(yang pojokan jawab itu sih DL) J
Mengeluh
tidak akan meringankan beban hidup mu, masalahmu akan tetap ada dan mungkin
akan bertambah. Curhat silahkan, cari orang yang tepat jangan di sosial media. Curhat
di sosial media itu lebih lagi akan menimbulkan
beban baru, bayangkan seantero jagat pesbuk akan mengetahui masalah mu ada yang
nyinyir, ada yang perhatian ada juga yang kepo… ingat antara kepo dan perhatian
itu beda tipis saja dimulai dengan kalimat “kenapa
jeng, pagi pagi sudah melow…” dan
diakhiri dengan kalimat “yang sabar yaah…”
udah gitu aja !
Makanya
saya selalu punya prinsip “ Buanglah curhat pada tempatnya “. Menurut
pengalaman saya ketika zaman Jahilun dulu… ketika sering buang curhat
sembarangan, sedikitpun tidak mengurangi masalah malah jadi bahan gunjingan,
ngenes yaah L
Sampai
akhirnya saya menemukan bahwa sebaik baik tempat curhat dengan segala keluh
kesah dan curahan air mata hanya kepada Allah SWT. Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir… “Cukuplah
Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik baik tempat berlindung”. (
Ali Imron: 173). Masalah itu dikirim sudah satu paket dengan solusinya tinggal
bagaimana kematangan emosi dan sudut pandang kita saja.
Seperti
“ Bidadari “ yang satu ini baru beberapa waktu yang lalu saya mengenalnya,
kesan pertama dia orangnya rame banget, supel dan ga bisa diem. Kalau diem
dagangannya ga laku yah mba hehehe… iyaa, dengan semangat dia menjajakan produk
yang dia buat sendiri dirumah, gaya dan suaranya yang kocak membuat dia menjadi
pusat perhatian dan hasilnya ga main main Asinan buah dan sayur yang dia buat
dan kemas sedemikian rupa ludes dalam beberapa waktu saja.
Dari
tawa dan candanya yang selalu terdengar saya menangkap sedikit beban di sudut
matanya, beban hidup atau masa lalu yang sedikit berat, mba Nona Asinan sering orang
menyapanya, statusnya cukup sering berseliweran di beranda pesbuk saya tapi
tidak saya temukan satu pun keluh kesah, yang ada hanya cerita cerita seru yang
dia buat, kalaupun sedikit curhat tentang beban hidupnya pasti ujung- ujungnya
bercanda dan tawa lebar menghakhiri statusnya.
Janda
dua anak pengusaha sukses Asinan ini (Aamiin) sudah 2,5 tahun ditinggal
berpulang oleh suaminya, mengecap manis dan pahitnya hidup berumah tangga
selama 7 tahun, sampai akhirnya si Abang meninggal dunia. Seberat apapun itu, hidup
harus terus berjalan. Tidak hanya berjualan Asinan, disela sela waktunya dia door to door ke sekolah sekolah menawarkan jasa sablon
sampai ngojek cantik antar jemput anak sekolah, keren kan semangatnya dan
memang cocok menjadi salah satu dari 30 Bidadari jagoan saya dan sudah pasti
menjadi bidadari bagi 2 buah hatinya Noura dan Nanda. Nama mereka berdualah
yang dijadikan nama produk andalannya “Nona Asinan” dia berharap kedua nama iu
bisa jadi jalan hidupnya sekarang, jalan untuk berjihad, apapun akan dia
perjuangkan untuk anak anaknya dengan harapan suatu saat apa yang dilakukannya
memberi makna tersendiri tentang arti sebuah perjuangan. Dia sangat percaya
bahwa Allah selalu punya rencana yang tidak dia ketahui dan dia yakin suatu
saat nanti akan berakhir dengan indah.
Terima
kasih untuk semua emak – emak hebat, Bidadari – bidadari Tangguh yang
menginspirasi. Jelas sekali bahwa hidup tidak akan menjadi lebih baik dengan
berkeluh kesah, tetap semangat, tetap berkarya, tetap positif. Karna hidup ini
sangat singkat maka Hadir dan bermakna lah.
Komentar
Posting Komentar