BIDADARI TELEMARKETER



Kweek… kweek… kweek… ini sudah kali ke tiga suara bebek didalam hp ku ber bunyi… sepertinya urgent sekali minta diajak dansa hehehe… kalau sudah lihat kode area 021 dan diujung nomornya 400 atau 600 saya sudah tidak mau angkat lagi, males dengerin mbak di sebrang sana ngomong tanpa titik koma, dan tidak tega juga untuk me-rejectnya, tapi kalau diangkat capek telinga mendengarnya. Hal ini juga sering kali di alami teman teman kantor saya, atau anda juga pernah mengalaminya ?

Di jaman yang sudah super canggih ini, mereka dapat dengan mudah mendapatkan identitas kita, entah dari mana mana… ga jelas, dari mama minta pulsa, dari anda mendapatkan kupon undian, dari eyang togel, dari judi bola sampai yang ujug ujug kasih nomor rekening. Tapi herannya masih saja ada yang tertipu, yang masih sering kena itu mama minta pulsa untung mama yang minta, coba kalau bunda yang minta pulsa, bisa bisa suami saya kena juga tuh. Sudah ada belum SMS Bunda minta pulsa ? waduh… jangan sampai ini menjadi inspirasi yah.

Kalau SMS – SMS mengganggu atau SMS penipuan mungkin bisa kita abaikan atau delete sekalian, tapi kalau sudah di telpon, mau kita reject atau silent  berapa kali pun tetap suatu waktu karna terpaksa dan rasa kasihan pasti kita angkat juga.

Di sebrang sana si mbak masih dengan semangat menjelaskan produk tambahan kartu kredit, proteksi ini lah, tunjangan itu lah… biaya yang rendah sampai sampai katanya saya adalah nasabah terpilih untuk hari ini, beruntung sekali yah saya andaikan saya menjadi nasabah terpilih untuk umroh sekeluarga… langsung sujud syukur deh.

Memahami akan sulitnya mencari pekerjaan, dan merasakan semangat si mbak yang tidak kenal lelah dan putus asa, terus berusaha bahkan agak sedikit memaksa (yang terakhir itu yang bikin malas) kadang membuat saya berempati, membayangkan diri saya ada pada posisi mereka dari pagi sampai siang selalu dihadapkan dengan penolakan penolakan, bisa jadi seharian tidak satupun yang bersedia dengan tawaran mereka. Disisi lain mereka juga dihadapkan dengan target yang berdampak pada income mereka, belum lagi dirumah ada anak balita yang harus diberi makan, suami yang baru di PHK, kontrakan rumah yang 3 bulan belum dibayar, lengkap lah penderitaan, tapi dengan alasan apapun saya akan tetap jawab NO mba… I’m so sorry.

Untuk menjadi telemarketing yang handal selain harus menguasai produk yang akan di jual dan menguasai ilmu berkomunikasi sepertinya memang harus kuat mental, kuat menghadapi kenyataan bahwa akan menjadi tempat luapan emosi, akan dibentak dan ditolak bahkan ada yang menganggap profesi ini sangat mengganggu. Mungkin kah ada telemarketing yang loveable ?  berbicara yang enakeun kata orang sunda mah yah, jangan terlalu memaksa dan menggurui, jadi kita menolaknya juga enak. #eh


Tapi saya tetap yakin diluar sana pasti ada telemarketing yang beruntung, karna sang pencipta sudah menyiapkan rezeky untuk semua umatnya yang berusaha tak kenal lelah. Telemarketing yang loveable bak Bidadari, bidadari bagi anak anaknya, bagi keluarganya dan bagi orang orang terkasih. Bidadari bagi lingkungan disekitarnya yang selalu menularkan semangat positif… ayoo telpon lagi, telpon terus, jangan putus asa, jangan menyerah tapi jangan juga memaksa, tetap jadi telemarketing yang beretika, pahami batas batas ketidaknyamanan customer, agar jika ditolak pun anda tidak terlalu sakit hati, ditolak secara halus dan beretika. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIDADARI ke-ASINAN